Many people are busy to celebrate new year’s party. There are
roasting corn, “nyate”, or maybe meeting each other between family, friend, or
new friend and new boy/girlfriend. But it didn’t happen to me. Where are everybody
have fun with their activities and I was just stayed at home. Oh my God, it’s
not fair for me. Although like that, I might take the moral message from
tonight such as
“I must stay at home so I don’t get a mistake from celebrate new year’s party
Sekarang aku kelas 2 SMA, rasanya
itu bersyukur sekali kepada Allah SWT. Karena beliau telah memberi hamba-Nya
ini untuk hidup lebih lama pasca beberapa orang yang mungkin saya cintai telah
tiada, mama dan kakak saya. Kejadian itu membuat saya untuk mengikuti mereka
pada hari itu, karena saya dulu baru kelas kurang lebih 6 SD. Betapa sakit dan
sedihnya pada waktu itu.
Hari demi hari, saya jalani semuanya
sendiri. Meskipun beberapa kali banyak orang yang memerhatikan saya. Tapi
perhatian mereka tidaklah membuat semuanya kembali seperti semula, melainkan
hanya seperti itulah apa adanya. SD telah saya lewati, tidak begitu mudah untuk
melewati semua itu, tapi setelah dipikir-pikir sekarang ini hal itu terlewat
saja karena hampir saya lupakan apa pun pada saat itu. Tak lama pun saya SMP,
hari demi hari pun saya lewati begitu berat an susahnya menjalani itu, tapi
untuk sekarang ini saya hanya berkata “ah masa lalu juga”. Nah dari kalimat
singkat itulah saya berpikir bahwa saya akan merasakan semua ini dengan mudah
dan menyenangkan. Dan sekarang saya SMA, rasanya sulit untuk menjalani
semuanya. Rasanya asam manis saat ini. Rintangan demi rintangan saya lewati.
Tanpa adanya teman semuanya akan
sulit, tapi bagaimana lagi. Mencari teman saat ini sangatlah susah, perlu
adanya kerja keras yaitu memiliki apa yang mereka punyai. Akan tetapi saat saya
mencoba untuk melakukan itu, mereka malahan tidak menyukai itu. Apakah ada yang
salah? Atau mereka iri? Pertanyaan itu selalu terpikir sampai saat ini. Apa
yang harus lakukan seakan selalu salah, tetapi mereka melakukan apa yang tidak
saya sukai juga, apakah saya harus melakukan hal yang sama? Serba salah keadaan
seperti saya ini. Berbehel pun jadi masalah, ada apa dengan behel? Kalian
pernah dipukuli behel, sehingga kalian itu jijik melihatnya. Tapi aku lebih
jijik melihat kamu selalu bertemu dengan saya apalagi kelas 2 SMA ini
mempertemukan kita lagi. Dulu yang katanya teman dan musuh sekarang pun
sekelas. Betapa menjijikan sekali hidup saya hanya bertemu dan bertemu kamu
setiap hari saya. Ingin rasanya muntah dan memukuli kamu saat saya melihatmu.
Teringat pada hari sabtu itu, kejadian tangis menangis pun
terjadi dimana topiknya adalah aku. Saya kira kalian menerima saya sebagai
teman kalian ternyata sebaliknya. Saat itu saya hanya bisa mendengar dan
menangis mendengar perkataan kalian itu. Saya ingin sekali berbicara langsung
dan membenarkan pernyataan kalian itu, tetapi mulutmu itu seperti hewan babi
dan anjing yang berkelahi sehingga saya pun terdiam dan menangis hingga kalian
puas. Akhirnya pun saya mendengar satu kata yang saya dengar dengan jelas yaitu
“lega rasanya”.Maksud kata itu apa,
kalian benci dengan saya selama ini kenapa tidak kalian ucapkan dari dulu sejak
kalian benci sama saya. Tidak enakkah terhadap saya? Atau kalian penakut?
Omongan kalian sangat menyentuh, tapi apa rasa sakit itu terpendam sampai saat
ini. Kalian tahu tidak, sejak kejadian itu saya selalu menangis tiap malam
karena perkataan yang kalian katakan itu. Apabila kejadian itu berbalik kepada
kamu apa rasanya, saya jamin kalian pasti berkata “kenapa begini, berarti ini
yang dia (saya) rasakan itu” apakah cukup seperti itu teman. Ditambah lagi
sekarang dengan keadaan ekonomi saya yang sangat sangat rendah dibandingkan
kalian yang baru berjaya. Rasa malu itu tidak ada, tapi keadaan saya dulu yang
kalian selalu ajak sana sini menjadi kebalikan daripada itu. Kalian tidak mau
berteman dengan menerima keadaan saya saat ini, melainkan kalian hanya
memanfaatkan saya karena sedikit kelebihan saya miliki. Rasanya itu lebih dari
sakit hati orang yang sedang patah hati. Kenapa sekarang ini saya ada di posisi
bawah dan tidak ada teman? Jika saya hitung tidak ada yang ingin berteman
dengan saya dan menerima keadaan saya. Saya ingin mengubah semua itu, tapi apa.
Orang tua saya tidak ingin mengetahui hal itu. Betapa mirisnya hidup saya saat
ini. Ditambah lagi semua keluarga saya pun begitu. Saya sangatlah berbeda
dengan yang lain sangat beda. Kalian tahu jika saya disuruh memilih saya juga
tidak mau bahwa saya harus dalam keadaan seperti ini.
Kata Everything Gonna Be Okay hanya
sebagai penyemangat. Hal yang buruk tidak mungkin terjadi baik karena takdir
akan selalu berada dalam keadaan apapun manusia itu. Rasanya itu ingin sekali
berteriak tapi pasti saya akan dibilang orang seperti orang gila. Padahal orang
gila itu adalah kalian, orang yang tidak memiliki malu dan tidak tahu diri!
Demi apa saya bingung dengan keadaan keluarga saya saat ini,
selepas sekolah nanti saya diharuskan bekerja padahal cita-cita saya bukan
langsung bekerja selepas sekolah tetapi menuntut ilmu lagi ke universitas yang
mampu menerima saya dengan keadaan saya. Andai mimpi yang saya khayal itu
menjadi nyata, dunia akan saya pegang seperti balon dan tak kan saya lepaskan
meskipun sesuatu terjadi.
I’M FALLING
IN LOVE
Judul yang
tepat buat saya saat ini. Tatkala dengan sesuatu yang dicari malah tak kunjung
dating tetapi sesuatu itu tidak dicari malahan datang. Sama halnya dengan saya,
dulu berniat untuk pacaran tapi hanya mendapat harapan palsu belaka, lalu
berdiam. Tak lama pun perasaan niat itu hadir lagi, tapi hal yang sama terjadi
lagi. Sejak saat itulah saya menutup perasaan terhadap siapa pun. Dan sekarang
saya tidak berharap lebih tapi saya hanya menginginkan yang terbaik untuk saya,
iya ataupun tidak. Mulai waktu itu saya sering menyerahkan diri kepada Yang
Maha Kuasa, apa pun yang terjadi hanya Allah swt lah yang tahu.
Kurang lebih tiga minggu belakang saya dekat dengan dayat
siswa MAN 3 dan edo siswa SMAN 1. Antara kedua itu saya memilih dayat, tetapi
dayat orangnya terlalu cuek dan gak asyik, hal itu membuat saya ill feel dan
saya memutuskan dia hanya saya jadikan teman tidak lebih. Sedangkan edo,
menurut saya dia baik tetapi dia kanji pemikirannya yang mesum membuat saya ill
feel juga dan saya juga memutuskan menjadikan dia sebagai teman. Sekarang ini
saya hanya ingin mencari teman sebanyak-banyaknya yang menerima saya apa adanya
dan tidak mementingkan background atau apa pun, tetapi semua laki-laki di dunia
ini sama, mereka mendekati seseorang dengan tujuan dan maksud yaitu memuaskan
nafsu dan memikat seseorang itu alias pacaran. Hal tersebut telah saya teliti
dari semua kakak kelas dan teman sebaya saya hasilnya seperti itu. Dan saya
berharap untuk sekarang pdkt yang saya lakukan tidak membuat saya sakit hati
-__-
Apa yang
kusanggka menjadi kenyataan saat ini, dia atau orang yang sedang mendekati saya
PEMBERI HARAPAN PALSU terhadap apa yang dia rasa. Lama-kelamaan perasaan yang
dulu hanya biasa menjadi luar biasa, entah mengapa saat dia tidak memberi
kabar, hati saya mulai curiga dibuatnya. Apakah iya saya sudah menyayanginya?
Dan sekarang ini, saya mulai sakit hati dibuatnya, entah dibawa kemana hubungan
ini saya berharap dia adalah teman belaka :’’)
Apa yang saya lakukan? Sumpah saya tidak mengerti wuahaha mungkin sudah kelamaan saya tidak membuka blog ini. Mungkin curhat disini hidup saya akan tenang tanpa suram lagi ini muka :$
Keadaan blog sekarang dan dahulu beda sekali yach, berbedaaaaa sangat dan yang lebih saya khawatirkan siapakah yang akan mengajarkan saya lagi seperti Dea Firstianty Hendarman, untung masih ingat anak itu :"
Semoga apa yang saya akan publiskan menyadarkan seseorang dan saya pribadi God !